Perguntara Juga Sesalkan Pelecehan Media Online, Nurcholis: Kepsek Harus Dievaluasi - matapenanews.com | Mata Pena News

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Jumat, 06 April 2018

Perguntara Juga Sesalkan Pelecehan Media Online, Nurcholis: Kepsek Harus Dievaluasi

Foto:ist/net

MataPenaNews.com, Balam--Sikap Kepala SMPN 1 Suoh, Lampung Barat (Lambar), Lampung Rahmad yang mengarah pada pelecehan media online ternyata juga mendapat reaksi dari salah satu organisasi seprofesinya.

Ya! Persatuan Guru Nusantara (Perguntara) Provinsi Lampung turut menyesalkan sikap Rahmad yang dinilai melecehkan dan mengecilkan media onlene yang berkiprah selama ini dalam peran sertanya membangun Lampung menjadi lebih baik.

Terlebih Rahmad merupan ASN di lingkup Disdikbud Lambar, yang sejatinya pencerdas anak bangsa.

Ketua Perguntara Lampung, Ahmad Nurcholis, seperti rilisnya yang diterima Jumat (5/4), menyebut peran serta media onlene memunyai posisi dan peran yang strategis dalam mewujudkan pembangunan di wilayah, Lampung dan Lambar.

Arus informasi yang cepat serta jelasnya pertanggungjawaban dan berbadan hukum yang tentunya dapat menyokong laju ekosisbud, di Lampung dan dunia pendidikan.

Nurcholis justru memertanykan kredibilitas kepsek di Lambar. "Di zaman sekarang kok masih ada kepsek di Lambar tidak paham dengan pers, khususnya media onlene (Cyber) yang bisa tayang perdetik. Dan mampu dinikmati pembaca dalam gengaman, semisal android dan jenis smart phone lainya," kata dia.


"Perlu diingatkan jabatan kepsek hanyalah amanah dan titipan tolonglah hargai insan pers. Jangan mentang-mentang jadi kepsek turus arogan dengan media onlene sampai menuding media onlene siapa yang membaca," ucapnya.

Dikatakan selaku kepsek sejatinya mengemban amanah mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amademen UUD 1945. Terlebih sekolah dan kepseknya dibiayayi APBN yang total dibiayai oleh rakyat.

ASN seharusnya punya sikap dan suri tauladan yang baik dan dapat dicontoh oleh murid, kalangan staf dan guru serta lingkungan sekitar.

"Ya untuk pemerintah Lambar, disarankan dari saya untuk mengevaluasi kepsek itu, jangan sampai hubungan harmonis Pemkab Lambar dan insan pers terhalang karena satu oknum ASN. Era digital perlu dihormati profesi yang lainya," pintanya.

Diketahui, kejadian bermula saat FA dari salah satu media online Lampung menghububgi Rahmad gina mencari infirmasi yerkait ujian dan UNBK.

Sayang, Rahmad justru melonyarkan kata-kata yang tak pantas bahkan mengarah pada pelecehan lembaga dan profesi.

"Media mu ini media apa, yang dibaca orang itu media cetak (Koran), kalau online itu tidak bisa dibaca siapa yang mau membacanya, ada-ada saja kamu. Kalau memang kamu punya koran bawak kesini biar kami baca, kalau Online tidak ada yang baca," kata Rahmad dengan nada mengejek. (rls/mpn)

Editor: Ari Bintara, SH, MH

Post Bottom Ad