Polres Segera Selidiki Tewasnya Mantan Supir "Orang Nomor Wahid" Lampura - matapenanews.com | Mata Pena News

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Rabu, 21 Maret 2018

Polres Segera Selidiki Tewasnya Mantan Supir "Orang Nomor Wahid" Lampura

Kapolres Lampura AKBP Eka Mulyana saat memberi keterangan pers terkait proses hukum kematian meninggal supir pejabat di Lampura, Rabu (21/3). Foto: rin/ Lampura


MATAPENANEWS.com--Kapolres Lampung Utara (Lampura), Lampung AKBP. Eka Mulyana membenarkan atas kedatangan FH (53) selaku ibu kandung YA warga Bandarlampung, yang diduga tewas akibat dianiaya.

Bahkan, kedatangannya di mapolres pada Selasa (20/3) didampingi keluarga dan Kuasa Hukumnya, Riza Hamim dan rekan, sekitar pukul 13.00 -18.00 WIB, guna memberikan aduan terkait kematian YA, anaknya pada 15 Juli 2017 silam tersebut penyebab dan pelakunya masih menjadi sebuah misteri besar hingga kini.

Sedangkan, semasa hidupnya almarhum bekerja sebagai supir pribadi ‘Tokoh nomor Wahid’ di Kabupaten Lampura, yang saat ini sedang dalam masa cuti diluar tanggungan negara.

“Ya, memang benar kemarin ada yang datang ke mapolres untuk menyampaikan aduan. Terkait dugaan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atas nama itu.

Dan kejadian tersebut kini telah resmi dilaporkan dengan bukti laporan Dasar : LP / 237 / III/ Polda Lampung / Spk T Res Lam Ut, tanggal 20 Maret 2018,"ujar Kapolres ditemui sejumlah awak media, Rabu (21/3).

Dikatakannya, mengingat Peristiwa yang terjadi sudah cukup lama dan siapa pelakunya pun belum diketahui, bahkan laporannya juga baru kemarin, tentunya pihaknya terlebih dahulu akan membentuk tim guna lakukan penyelidikan (pendalaman) terkait peristiwa ini.

"Kejadiannya kan sudah lumayan lama sekitar tujuh bulan yang lampau. Sedangkan, laporannya baru dilakukan pihak korban kemarin, tentunya kita gak mau gegabah untuk menuduh siapa pelaku maupun dalang dari kasus pembunuhan tersebut yang nantinya akan ditetapkan sebagai tersangka," kata dia seraya menegaskan, pihaknya akan bekerja secara profesional dalam mencari kebenaran atas kasus tersebut.

"Dalam lidik terhadap kasus ini tentunya cukup makan waktu lama. Pasalnya, kita sudah menerima laporan peristiwa pembunuhan, tetapi tidak memiliki saksi apalagi tersangkanya belum ada. Untuk itulah pihak kami (kepolisian) akan mendalami dahulu sejauh mana kebenaran peristiwa tersebut," pungkas kapolres.

Sekedar diketahui, menurut FH saat dimintai keterangan usai memberi laporan, Selasa (20/3), ketika anaknya YA pulang ke rumah dengan sekujur tubuh penuh luka dan memar. Kepala bagian belakangnya pecah. Di punggungnya penuh dengan luka semacam sundutan api rokok. "Bahkan ketika itu, anak saya sempat mengeluarkan muntah dengan darah yang mengental,” tutur FH dengan mata berkaca-kaca.

Dikatakannya lebih lanjut, melihat kondisi anaknya yang sangat menderita, dengan perasaan yang hancur lebur dan penuh tanda tanya, dirinya bersama dengan keluarga dengan serta-merta mengantarkan almarhum YA ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek guna memberikan pertolongan pada anaknya tersebut.

“Almarhum hanya mampu dirawat selama lima hari. Karena kami tidak memiliki biaya untuk pengobatan, maka diputuskan untuk merawat almarhum di rumah. Meskipun pihak rumah sakit melarang karena kondisi almarhum YA saat itu sangat parah dan masih membutuhkan perawatan intensif,” ujar ibunda almarhum.

Sedangkan masih menurut keterangan keluarga almarhum, saat YA dirawat di rumah dirinya sempat menceritakan bahwa dirinya telah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum dekat dalam lingkaran ‘Tokoh Wahid’ dimaksud.

Sementara itu, Kuasa Hukum keluarga korban, Riza Hamim, masih enggan berkomentar banyak ketika saat ditemui usai mendampingi FH.
“Saat ini kami belum bisa memberikan keterangan. Biarkan pihak yang berwajib menjalankan tugasnya terlebih dulu. Untuk maksud kedatangan kami kemari, silakan rekan-rekan media tanyakan langsung dengan Kapolres,” ujar Riza Hamim saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. (rin/mpn)

Editor: Andika

Post Bottom Ad