Ini Detail Tentang Ekstasi Si Jajanan Setan - matapenanews.com | Mata Pena News

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 11 Februari 2018

Ini Detail Tentang Ekstasi Si Jajanan Setan

                     
Foto: ist/net

Si Jajanan Setan
Ekstasi, merupakan obat-obatan yang memiliki struktur kimia 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA) dan efeknya sejenis dengan amfetamin dan bersifat halusinogen.

Ekstasi terdapat dalam bentuk tablet, kapsul, atau serbuk. Berikut ini adalah nama lain dari ekstasi antara lain Inex, XTC, Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.

Sejak kapankah ekstasi itu ada??

Ecstacy yang dalam rumus kimianya disebut 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA), unsur dasarnya adalah MDA X (3,4-methylenedioxy-phenylisopropylamine) yang ditemukan pada tahun 1910 oleh ahli kimia Jerman yaitu Dr G Mannish dan Dr W Jacobson.

Namun baru tahun 1939 temuan ini dicoba pada hewan percobaan dan memberikan efek terhadap susunan saraf pusat.

Pada Perang Dunia II tentara Jerman banyak menggunakan MDA untuk menghilangkan rasa jenuh dan rasa takut. Pertengaham tahun 1950, Prof Gordon Alles dari University of California (yang juga menemukan amphetamin tahun 1927), mengembangkan MDA.

 Setelah diuji di laboratorium pada kadar 70-150 mg, ternyata efeknya sangat luar biasa dalam mempengaruhi susunan saraf pusat.
Penemuan selanjutnya yang cukup mengherankan adalah tentang unsur utama MDA yang ternyata bisa dibuat dari sekitar setengah lusin jenis akar dan buah-buahan.

Salah satu yang paling ampuh adalah minyak buah dan bunga pala. Melalui proses kimia dan direaksikan dengan amoniak, maka dari sari pati minyak buah dan bunga pala bisa diperoleh MDMA yang kemudian terkenal dengan nama esctasy yang artinya suatu kenikmatan yang luar biasa dan penuh pesona.

Saat ini MDMA sudah dimodifikasi sedemikian rupa dengan berbagai unsur kimia lainnya, sehingga mencapai efek seperti yang diharapkan oleh pembuatnya. Di Belanda misalnya, sedikitnya ada 16 jenis ekstasi yang kesemuanya menimbulkan rangsangan yang berbeda.

Sebagai contoh, jenis Dlavbov bisa menimbulkan halusinasi, sementara jenis lain bisa menimbulkan rangsangan tertawa dan gembira. Sedang tango yang banyak beredar di Indonesia sekarang, sebenarnya lebih banyak mengandung unsur speed, yang membuat pemakainya selalu ingin menggerak-gerakkan tubuh.

Mengapa ekstasi termasuk obat yang dilarang dan digunakan secara bebas ?

Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih sehingga pengguna akan terus-terusan melakukan aktivitas sampai batas maksimum sehingga pengonsumsi dapat mengalami dehidrasi yang sangat tinggi sebagai akibat dari perombakan energi atau tenaga yang tinggi dan lama. Dalam beberapa kasus, orang yang mengkonsumsi ekstasi ditemukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa haus yang berlebihan. Zat-zat kimia yang berbahaya juga sering dikombinasikan dengan ekstasi. Zat-zat ini menyebabkan munculnya suatu reaksi yang dapat membahayakan tubuh dan akan menimbulkan kematian. Pengguna ekstasi sering harus minum obat-obatan lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini menyebabkan denyut nadi menjadi cepat, serta akan menimbulkan paranoid dan halusinasi.

Foto: ist/ net

Ekstasi masuk golongan narkotik atau psikotropik kah??

Ekstasi termasuk golongan psikotropik, tapi sebelumnya, Anda mengertikah apa itu obat golongan psikotropik?? Obat golongan psikotropik merupakan suatu zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Pembagian menurut pengaruhnya terhadap susunan saraf pusat, golongan psikotropika dibagi menjadi :
A. Depresant
yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf pusat (Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain : Sedatin/Pil BK, Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrak (MX).
B. Stimulant
yaitu yang bekerja mengaktif kerja susunan saraf pusat, contohnya amphetamine, MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam kandungan Ecstasi.
C. Hallusinogen
yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan contohnya licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline.Disamping itu Psikotropika dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain seperti air mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.

Bagaimanakah cara kerja dari obat ekstasi itu??

Ekstasi mulai bereaksi pada saat 15 sampai 60 menit setelah dikonsumsi dengan efek maksimum selama satu 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang, terkadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, dan mulut kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang, kadang juga timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikitudarasegar).

Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong dan rileks. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah, dehidrasi yang sangat hebat dan tertekan.

Terus efek apa yang timbul setelah menggunakan ekstasi??

Dari hasil sumber-sumber yang anda, efek dari mengonsumsi ekstasi adalah diare, rasa haus yang berlebihan (dehidrasi), hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat, mual, muntah-muntah, gelisah/tidak bisa diam, pucat & keringat, dehidrasi, mood berubah. Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu, gangguan lever.

Beberapa pemakai ekstasi yang akhirnya meninggal dunia karena terlalu banyak minum akibat rasa haus yang amat sangat. Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ekstasi. Zat-zat ini menyebabkan munculnya suatu reaksi yang pada tubuh. Dan dalam beberapa kasus, reaksi dari zat-zat ini akan menimbulkan kematian. Pengguna ekstasi sering harus minum obat-obatan lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini menyebabkan denyut nadi menjadi cepat, serta akan menimbulkan paranoia dan halusinasi.
Bagaimana orang bisa terjerat dalam jebakan ektasi

Karena pengaruh pergaulan bebas untuk memakai ekstasi

Rasa ingin coba-coba ekstasi
Merasa dirinya tidak pede, sehingga untuk mendongkrak rasa percaya dirinya dia mengonsumsi ekstasi
Untuk meningkatkan performa penampilannya
 Ingin memperoleh kenikmatan sesaat

Bagaimana mengatakan TIDAK pada ektasi??

Maaf, saya tak mau terjerumus obat-obatan
Tidak, saya masih memilki masa depan yang lebih baik
Maaf, terimakasih
 Saya tidak mempunyai waktu untuk hal itu. (*)

Sumber kutipan:
farmakoterapi-info
Ekstasi = jajanan setan
yosefw.wordpress.com

Post Bottom Ad