 |
| Bappeda Pesibar saat sosialisasi NJOP PBB-P2, Selasa (3/4). Foto: Acha/Pesibar |
MataPenaNews.com, Pesibar--Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), menggelar sosialisasi Penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan Perkotaan (PBB-P2), di Gedung Dharma Wanita pemkab setempat, Selasa (3/4).
Dalam sambutannya, Bupati Pesibar, Dr. Drs. H. Agus Istiqlal, S.H., M.H., yang juga membuka kegiatan tersebut mengatakan. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menggali potensi pajak dan retribusi yang ada di daerah masing-masing.
"Maka atas dasar itu, saya mengajak kepada semua pihak terkait untuk terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD ) Pesibar," ujar Agus Istiqlal.
Pihaknya juga menjelaskan, Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan PBB-P2 sangat berpotensi meningkatkan PAD. Apabila aparatur pemerintah dan masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya dalam membayar pajak. Peningkatan pendapatan asli daerah tersebut harus selalu diiringi dengan pemberian data objek dan subjek pajak PBB-P2 yang riil sesuai dengan keadaan sebenarnya.
"Saya jelaskan bahwa Pemkab Pesibar mempunyai keyakinan PBB-P2 masih dapat meningkat jauh lebih besar ditahun-tahun mendatang apabila semua pihak berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya peningkatan yang nyata," jelasnya.
Pihaknya juga berpesan kepada Bapenda Pesibar dengan masih banyaknya lahan tidur yang memiliki potensi pajak, untuk dapat ditingkatkan agar kedepannya lebih taat dalam membayar pajak. "Saya memintai kepada Bapenda dengan banyaknya lahan tidur dipesibar untuk taat pajak, kemudian 40 meter dari bibir pantai tidak bisa di sertifikatkan," imbaunya.
Terakhir dalam sambutannya, Agus Istiqlal menegaskan kepada Bapenda Pesibar dapat meningkatkan wajib pajak tahun ini lebih dari tahun 2017 lalu. "Dan saya meminta tahun ini wajib pajak di pesibar naek lebih baik dari tahun 2017," tutupnya. (acha/mpn)
Editor: M Andika
