Ini Isi Pidato Bupati Parosil Saat Rapat Paripurna RPJMD - matapenanews.com | Mata Pena News

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 09 April 2018

Ini Isi Pidato Bupati Parosil Saat Rapat Paripurna RPJMD


DPRD Lambar saat gelar sidang paripurna RPJMD, Senin (9/4).
Foto: Humas DPRD Lambar

MataPenaNews.com, Lambar – Kurang dari 12 jam Sekertariat DPRD  melalui Badan Musyawarah (Banmus), Kabupaten Lampung Barat agendakan empat sidang Paripurna di Gedung Margahasana, Senin (9/4).

Rapat yang telah diagendakan oleh anggota Banmus Selasa (3/4) lalu, diantaranya mendengarkan pidato Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus, S.Pd., terhadap Laporan Keterangan Partanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2017 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017-2022 kemudian akan dilanjutkan dengan Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD dan Jawaban Pemerintah terhadap pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD .

“kita sudah bahas minggu lalu melalui Rapat Banmus, nah hari ini dijadwalkan untuk dilaksankaan Paripurna secara maraton dan setelah solat Zuhur telah direncanakan akan dilanjut dengan pemandangan umum fraksi DPRD dilanjutkan dengan Jawaban Pemerintah dengan harapan anggota DPRD, Eksekutif mempu menopang percepatan pembangunan Lambar,” jelas Ketua DPRD Edi Novial, S.Kom. yang akrab disapa Bg Edi.

Sementara itu Berdasarkan pemaparan Bapati  Lambar yang akrab disapa Pak Cik, mengait  Laporan Keterangan Partanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2017 pihaknya menuturkan, Pendapatan Daerah hingga tahun anggaran realisasinya menembus 1,070 triliun rupiah lebih dengan target 1,094 triliun rupiah lebih.

Belanja Daerah, dengan realisasi 1,124 triliun  rupiah lebih dengan anggaran semula 1,175 triliun rupiah lebih yang terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung. Pembiayaan Daerah kata dia, Parosil Mabsus., menjelaskan, Sisa Lebih Perhitungan Anggara (SiLPA) sebesar 27, 621 miliar rupiah lebih.

berdasarkan perhitungan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah tahun anggaran 2017 yang digunakan untuk penyertaan modal investasi pemerintah daerah, dengan target 2,4 miliar dengan realisasi 100 persen atau 7,974 milair.

Pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Lambar telah menganggarkan penerimaan pembiayaan dengan target 83,235 miliar lebih dengan realisasi 10 persen dalam bentuk perhitungan SiLPA

Terus mantan anggota DPRD Lambar tiga periode tersebut, Parosil menjelaskan, capaian kinerja pembangunan daerah dapat dilihat dari capaian indikator makro pembangunan diantaranya pada tahun 2016 sektor pendidikan mencapai 97,55 persen yang semula hanya 98,32 persen.

Sektor kesehatan dengan angka harapan hidup tahun 2016 mencapai 66,64 tahun meningkat dari tahun sebelumnya 64,62 tahun, sektor pertanian yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Lambar dengan menyumbang 53,40 persen.

‘untuk Sektor Perkebunan, mengalami penurunan harga secara umum yang menunjukan terjadi delapan bulan mengalami inflasi da empat bulan mengalami deflasi,” tutur dia.

 Lebih jauh dikatan Parosil, untuk Terwujudnya Kabupaten Lampung Barat Hebat Dan Sejahtera yang di catumkan dalam visi-misi RPJMD tahun 2017-2020 adalah yang akan dicapai melalui lima terobosan misi yaitu, mengembangkan wilayah melalui pembangunan insfrastruktur secara berkeadilan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehat cerdas dan berdayasaying.

Meningkatakan perekonomian, meningkatkan tata kelola Pemerinthan yang profesional dan mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis, kesetaraan gender dan partisipatif.

Guna mencapai lima misi tersebut telah di tetapkan enam tujuan yang dijabarkan ke 32 sasaran strategis dan 59 indikator sasaran strategis.

Lanjut Bupati Politisi PDI-Perjungan tersebut pihaknya mengatkan, dari sisi keuangan yang direncanakan sebagai pendapatan daerah tahun 2018 sampai 2022 yaitu, tahun 2018 sebesar 1,13 triliun rupiah lebih, 2019 sebesar 1,24 teriliun rupiah lebih, 2020 sebesar 1,37 triliun rupiah lebih, 2021 sebesar 1,51 triliun rupiah lebih dan tahun 2022 sebesar 1,66 triliun rupiah lebih.

Proyeksi pendapatan daerah tersebut digunakan untuk belanja daerah tahun 2018 hingga 2022 diantaranya tahun 2018 sebesar 1,84 triliun rupaih lebih, 2019 sebesar 1,35 triliun rupiah lebih, tahun 2020 sebesar 1,48 triliun rupiah lebih.

“tahun 2021 sebesar 1,64 triliun rupiah lebih dan tahun 2022 sebesar 1,84 triliun rupiah lebih,” ucap Bapak tiga anak tersebut.

Dengan begitu indikator makro, menurutnya yang telah direncanakan sejak dirinya dilantik tahun 2017 lalu akan dicapai pada akhir periode RPJMD dengan terget kondisi jalan mantap, dengan kondisi awal sebesar 51,21 persen menjadi 80 persen, pada tahun 2022.

Target desa yang dialiri listrik pada tahun 2022 100 persen dengan kondisi awal 82,35, indeks lingkungan hidup 64,12 persen dengan kondisi awal sebesar 57,16, indeks pembangunan manusia kondisi awal sebesar 65,45 persen menjadi 69,34 persen pada tahun 2022.

Target pendapatan perkapita tahun 2022 menjadi 30 juta rupiah lebih dengan kondisi awal sebesar 19 juta rupiah lebih. Laju pertumbuhan ekonomi kondisi awal 5,01 persen menjadi 5,8 sampai dengan 6 persen  pada tahun 2022. “untuk desa tertinggal saya tergetkan menjadi 0 persen di akhir masa RPJMD dari kondisi awal 29 persen,” imbuh dia. (rls/mpn)

Editor: M Andika)




Post Bottom Ad