MATAPENANEWS.com--Enam orang sales prodak herbal meyer centuri corp diamankan warga Pekon Tuguratu Kecamatan Suoh Lampung Barat (Lambar) Provinsi Lampung kala tengah menjalankan aktivitasnya di pasar Pungkalan Timur, Kamis (22/2).
 |
| Enam sales prodak herbal diamankan di Kantor Pratin Pekon Tuguratu, Suoh, Lambar karena dianggap tak mengantongi izin jual dari pihak pekon dan UPT Puskesmas setempat, Kamis (22/2). Foto ist |
Mereka diamankan ke kantor pratin setempat lantaran dianggap tak mengantongi izin jual dari pekon dan UPT Puskesmas setempat dan pihak pasar. Keenam orang dimaksud, yakni I WDS, Ds, SB, SP, AR dan AP.
Karena curiga, warga lantas melaporkan enam orang tersebut ke pemerintahan pekon, UPT Puskesmas dan Babinkantibmas setempat.
"Awalnya enam orang datang dengan menjajakan obat herbal, tetapi warga curiga atas kegiatan mereka tersebut dan melaporkannya," terang Babinkantibmas Pekon Tuguratu, Bripka Sidik Harmoko saat dihububgi via WhatsApp.
"Enam orang itu saat diamankan tengah melakukan tindakan medis, seperti cek gula darah, asam urat dengan menggunakan alat hand aqupoint di pasar Pungkalan Timur. Setelah mendapat informasi dari warga lalu kami datangi dan kami amankan untuk dimintai keterangan," kata Sidik.
Alhasil, berdasarkan pengakuan leadernya, Abdul Rahman (AR) keenamnya hanya menjual prodak dari PT. NDS, yakni meyer centuri corp. Terlihat di produk itu tertulis BPOM 173 303 601.
Kendati begitu, keenamnya belum mendapat izin dari pekon dan Dinas Kesehatan (Diskes) melalui UPT Puskesmas setempat.
Kendati begitu, keenamnya belum mendapat izin dari pekon dan Dinas Kesehatan (Diskes) melalui UPT Puskesmas setempat.
"Pihak pekon dan Kepala UPT Puskesmas Suoh, Sulistia beserta team sepakat aktivitas keenam orang itu diberhentikan sebelum mendapat izin yang dikeluarkan dari Dinas melalui Upt Puskesmas Suoh, jadi saat ini para sales masih mengurus surat izinnya," kata dia.
Di lain pihak, warga kecamatan setempat, Kusnan mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh petugas keamanan, aparat pekon dan pihak UPT Puskesmas itu. Guna mengantisipasi hal-hal yang tak dingingkan.
"Ini harus dilakukan, sebab seringkali terjadi aksi penipuan. Bukan karena suka atau tidak suka. Tapi demi kebaikan bersama, khususnya kami penduduk Suoh. Kami juga menghargai keenam orang itu bermaksud mencari nafkah," singkat Kusnan. (red)
(berita ini memerlukan koreksi/verifikasi lebih lanjut)
(berita ini memerlukan koreksi/verifikasi lebih lanjut)
