MataPenaNews.Com- Cikarang. Majunya sebuah negara salah satunya dilihat dari taraf kesehatan yang ada dalam negara tersebut.
Begitulah kira-kira juga harapan Medika Volunteer Team (MedVolt) Insitut Medika Dokter gigi Suherman (IMDS) dalam kontribusinya meningkatkan kesehatan di negara Indonesia tercinta.
Dilansir dari JP-News.id MedVolt IMDS bersama Komunitas Camp Petualang Jarang Dirumah (Capung Jarum) menggelar latihan dan simulasi pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit, cidera atau kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar di area IMDS. Minggu (05/08).
Setidaknya ada 70 peserta terdiri dari siswa/i SMA sederajat, BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Jawa Barat (JABAR), Public Safety Center (PSC), Masyarakat Peduli Bencana (MPB) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang mengikuti latihan dan simulasi dalam pemberian pertolongan pertama kepada penderita sakit/cidera yang dilaksanakan dalam pekan terakhir.
Diketahui penggagas diadakannya pelatihan dan training ini adalah Teuku Riandi (Ketua MedVolt) dan Hendar Sutisna (Aktivis kebencanaan).
"Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08:00 sampai dengan 18:00 itu cukup menguras tenaga dan waktu namun hasil yang memuaskan dan manfaat yang luar biasa" ungkap Ketua MedVolt 'Teuku' saat dikonfirmasi langsung oleh Jp-News.id di Ruang MedVolt.
Sementara itu materi - materi pelatihan diisi oleh Sapta Rahmat Riyadi (Chief instruktur Capung Jarum), Audi Murfi Siregar ( Ketua Capung Jarum) dan Hendar Sutisna (Aktivis kebencanaan).
Lebih lanjut Ketua Prodi Ners 'Angga Saeful Rahmat' pula turut mengawasi dan turut serta selama pelatihan berlangsung hingga sore hari.
" Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada penatalaksanaan kegawatdaruratan agar bermanfaat bagi masyarakat" jelas Angga kepada Jp-News.id.
" Jadi pelatihan ini berdasarkan kedokteran yang dapat dilakukan oleh masyarakat awam dengan sudah terlatih secara khusus dan telah memiliki sertifikat" imbuh Angga lagi.
"jadi harapanya setelah dilakukannya pelatihan ini peserta dapat melakukan pertolongan pertama pada pasien sakit/cidera dengan baik dan benar,jadi benar-benar menolong, bukan niatan menolong tapi malah membahayakan pasien di karenakan cara penolonganya keliru" pungkas Angga yang juga di benarkan Hendar. (Mek)