Bupati Lambar Parosil Mabsus saat membuka pameran bonsai di KRL, Sabtu (17/3). Foto: ist |
MATAPENANEWS.com– Ratusan bonsai senilai Rp2 miliar lebih dipajang selama lima hari, Sabtu-Kamis (17-22/3) di Kebun Raya Liwa (KRL) Pekon Kubu Perahu, Balikbukit, Lampung Barat (Lambar).
Salah satunya bonsai, yakni Kupa Landak ternyata mempunyai banderol Rp75 juta dan Bonsai Sisiran seharga Rp35 juta.
Kedua jenis itu disebut-sebut telah mendapatkan bintang, alias berprestasi tingkat nasional.
Pameran miniatur pohon bernilai seni tinggi itu bahkan ternyata menyita perhatian pemkab setempat.
Pemerintahan Parosil - Wabup, Mad Hasnurin bahkan berencana bakal menjadikan bonsai sebagai salah satu objek yang mendongkrak kunjungan wisatawan.
Hal itu terungkap, kala Parosil membuka pameran tersbut, Sabtu (17/3).
"Pemerintaha daerah mendukung dan p mengapresiasi atas terselenggaranya pameran bonsai, yang diharapkan akan menjadi salah satu pendongrak pariwisata di kabupaten setempat," ujar pria yangakrab disapa Pak Cik ini.
Bupati Lambar Parosil Mabsus saat membuka pameran bonsai di KRL, Sabtu (17/3). Foto: ist |
Dia berharap, kedepannya kegiatan serupa bisa kembali digelar, dengan peserta yang lebih banyak lagi, bahkan pemerintah daerha, kata dia, siap mendukung diselenggarakannya festival atau lomba (kontes) yang melibatkan banyak pencinta bonsai baik dari Lambar maupun dari luar daerah.
”Saya yakin, selain memamerkan hasil kreasi, ini tidak luput dari kepedulian para pencinta bonsai dengan alam sekitar sekitar.
Ini menjadi sebuah seni tersendiri, harapan kedepan pameran seperti ini berkolaborasi dengam kegiatan lain,” ujarnya serya menambahkan, kegiatan tersebut termasuk salah satu edukasi dalam rangka mencintai lingkungan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pameran dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., mengatakan maksud deselenggarakannya Pameran Bonsai tersebut untuk meningkatkan semangat pencinta bonsai baik yang berada di Lambar dan sekitarnya maupun yang berada di daerah-daerah untuk terus tetap berkarya.
”Selain itu pameran tersebut juga digelar, guna meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap seni bonsai yang terus berkembang, memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan alam yang merupakan sumber informasi dan inspirasi di dalam berkarya dengan tanpa harus merusaknya dan meningkatkan solidaritas, saling berbagi pengetahuan dan kreatifitas dan menjalin tali silahturahim,” ungkapnya.
Melalui kegiatan tersebut, lanjut dia, pihaknya mengajak masyarakat untuk menciptakan suatu kegiatan yang positif dan kreatif melalui seni bonsai. Membuka peluang pasar bagi para penggemar bonsai dan membuka wawasan bahwa bonsai memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Mendukung program pemerintah setempat di bidang parawisata, seni dan budaya, serta mendukung program pemerintah dalam menjaga lingkungan dan kelestarian alam,” ujarnya.
Wawan, demikian sapaan Widyatmoko Kurniawan, menambahkan konsep kegiatan Pameran Bonsai Lambar tersebut. "Pada prinsipnya merupakan ajang memamerkan hasil karya bonsai yang dimiliki oleh tiap-tiap penggemar bonsai." Demikian Wawan. (mpn)
Editor: M Andika